Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi karakter fisik, sosial, ekonomi dan budaya kawasan Kembang Jepun, menganalisis potensi masalah terkait pelestarian kawasan Kembang Jepun dan menentukan strategi pelestarian kawasan Kembang Jepun. Persepsi masyarakat digunakan untuk menganalisis bobot nilai-nilai makna kultural kawasan Kembang Jepun, terutama makna kultural umur, estetika, kelangkaan, keaslian, memperkuat kawasan dan citra kawasan. Berdasarkan metode IPA (Importance Performance Analysis), nilai-nilai makna kultural yang dijadikan prioritas utama (bobot 3) dalam penentuan strategi pelestarian bangunan di kawasan Kembang Jepun adalah makna kultural memperkuat kawasan (fungsi bangunan dipertahankan seperti aslinya), makna kultural citra kawasan (ciri bangunan diulang secara dominan pada bangunan lain, merupakan tengeran masyarakat dan fungsi sesuai dengan karakter kawasan Kembang Jepun). Makna kultural yang memiliki bobot 2 adalah Estetika, kelangkaan dan makna kultural yang memiliki bobot 1 adalah Umur dan Keaslian. Bobot makna kultural tersebut dikombinasikan dengan nilai makna kultural per-bangunan kuno dan didapatkan 11 bangunan kuno dengan strategi pelestarian Preservasi, 34 bangunan kuno dengan strategi pelestarian Konservasi, 27 bangunan kuno dengan strategi pelestarian Revitalisasi dan 17 bangunan kuno dengan strategi pelestarian Rehabilitasi.