Pada produksi spun-pile yang ada selama ini seringkali ditemukan keretakan pada permukaan
bagian dalam. Permukaan bagian dalam ini hanya terdiri dari mortar, sedangkan agregat kasar
terdapat pada permukaan luar. Hal ini menyebabkan perbedaan susut sehingga terjadi retak.
Retak-retak ini dapat mengakibatkan terjadinya korosi pada tulangan dan sangat berpengaruh
terhadap ketahanan (durability) produk tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari rancangan terbaik, yaitu produk dengan lapisan mortar
setipis mungkin tanpa mengabaikan kekuatan yang disyaratkan (K 500). Metode yang digunakan
adalah Metode Taguchi, suatu metode perbaikan mutu dengan prinsip memperkecil akibat dari
variasi tanpa menghilangkan penyebabnya. Diambil sebagai faktor kendali adalah: Sand Aggregate
(S/A) ratio, admixture, kecepatan dan durasi putaran, masing-masing dengan 3 level (3 nilai yang
berbeda). Sedangkan faktor derau (noise, penyebab variasi) yang disimulasikan adalah gradasi pasir
dengan 2 level (2 nilai yang berbeda). Memperhatikan faktor kendali dan faktor derau yang
disimulasikan, dibutuhkan 18 eksperimen.
Melalui ukuran signal to noise ratio (SNR) dan analisis variansi diperoleh sebuah rancangan usulan
yang tangguh dan kebal terhadap faktor derau (noise) serta dapat memberikan hasil yang lebih baik
dari keadaan awal perusahaan.