Nilai informasi sangat tergantung dari isi, cara perolehan, dan
manfaatnya bagi pengguna dalam mendukung aktivitas yang sedang
dilakukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai informasi baru dapat
ditentukan kemudian setelah informasi itu diperoleh. Langkah awal yang
harus ditempuh untuk melakukan analisis biaya adalah dengan
mengidentifikasi dan mengklasifikasi biaya yang dimaksud. Klasifikasi
lebih didasarkan pada biaya total dari keseluruhan aktivitas jasa, yang
terdiri atas biaya langsung, biaya tidak langsung, dan biaya tambahan.
Elemen-elemen yang harus diperhatikan oleh pengelola informasi
dalam menentukan besarnya biaya informasi yang akan dibebankan
kepada pengguna adalah biaya kerja/upah, biaya bahan atau koleksi, dan
biaya tak terduga. Strategi penentuan biaya jasa informasi di
perpustakaan sangat ditentukan oleh tujuan jasa yang ditawarkan, harga
jasa/produk dan kebutuhan informasi yang berhubungan dengan data
yang dicari serta tingkat kebutuhan pasar terhadap jasa yang telah
dilakukan. Walaupun sebenarnya besarnya biaya dan harga jasa informasi
dapat juga ditentukan melalui lima pendekatan utama, yaitu optimal
pricing, pricing according to value, pricing for full cost recovery, marginal
cost pricing, dan free distribution of services; namun demikian penentuan
biaya pengelola jasa informasi, harus diperhitungkan nilai informasi yang
terkandung didalamnya. Oleh sebab itu dalam perhitungan biaya jasa
informasi, selain besarnya biaya tetap dan tidak tetap, pengelola juga
harus mempertimbangkan besarnya biaya jasa dari sudut isi koleksi yang
dimiliki dan besarnya nilai penyusutan dari masing-masing koleksi
tersebut.