Aktivitas kerja desain di sebuah studio jurusan aritektur melibatkan tidak hanya mahasiswa, tetapi
membutuhkan kehadiran pembimbing, dosen tamu, calon pengguna, dan professional (baca: praktisi). Setiap
individu yang terlibat mempunyai peran yang berbeda-beda sesuai kompetensinya, sedangkan keterlibatan antar
individu tidak sekedar dilakukan dengan cara asistensi. Aktivitas di studio bukanlah sekedar aktivitas
"mahasiswa bertanya dan pembimbing menjawab", melainkan terdiri dari bermacam-macam program aktivitas
yang harus didisain dengan penjadwalan waktu yang ketat. Image belajar di studio selama ini lebih pada
kebiasaan pembimbing memperlakukan mahasiswa bukan sebagai anak didiknya, tetapi sebagai junior arhitect
dalam menyelesaikan desain sebuah proyek. Aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa dan pembimbing di
studio hanyalah sekedar pelatihan (training) dan bukan pengajaran (teaching), padahal kedua-duanya mutlak
diperlukan dan diwadahi pada sebuah studio desain.