Pemakaian beton di pulau Madura sudah mulai banyak seiring dengan perkembangan pulau Madura yang dekat dengan pulau Jawa khususnya kota metropolitan Surabaya. Tetapi agregat kasar yang digunakan masih banyak didatangkan dari pulau Jawa dalam hal ini Mojokerto / Pasuruan dibandingkan pemakaian kerikil dan pulau Madura sendiri yang diragukan kekuatannya. Oleh sebab itu dilakukan penelitian tentang kerikil Paterongan, Torjun dan Omben yang ada di pulau Madura.
Untuk menunjukkan kekuatan dari kerikil Paterongan, Torjun dan Omben
tersebut maka dilakukan pengujian terhadap karakteristik kerikil secara fisik dan
kimiawi. Dari pengujian itu dihasilkan nilai-nilai yang secara umum dapat dikatakan
memenuhi Standar Normalisasi Indonesia, British Standard maupun American Society
for Testing and Materials. Untuk berat volume ketiga kerikil tersebut memiliki nilai
sekitar 1250 kg/m , untuk berat jenis nilai rata-rata dari ketiga kerikil tersebut 2,6,
untuk kadar air dalam keadaan SSD 1,74 %. Sedangkan nilai modulus kehalusan dan
nilai kepipihan dari ketiga agregat tersebut rata-rata mempunyai nilai 7,59 dan 20,5 %.
Dari uji abrasi dan impact di dapatkan nilai rata-rata ketiga kerikil tersebut 27,33 % dan
14,52 %.
Selain itu dilakukan juga pengujian beton yang menggunakan agregat dari
ketiga kerikil tersebut. Dan pengujian ini dihasilkan, beton dengan menggunakan
kerikil Paterongan hancur pada tegangan rata-rata 143 kg/cm 2 , beton dengan
menggunakan kerikil Omben hancur pada tegangan rata-rata 178 kg/cm 2 dan beton
dengan menggunakan kerikil Torjun hancur pada tegangan rata-rata 247.8 kg/cm 2 .