Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia, yang dinamis dan berkembang dengan pesat.
Pemerintah kota Surabaya memiliki andil dalam penataan ruang dan perencanaan pembangunan yang
berkelanjutan. Perencanaan dan aplikasi pembangunan kota diantaranya pembangunan taman kota. Taman kota
yang berfungsi sebagai ruang publik semakin beragam dan mampu mengakomodasi kebutuhan seluruh elemen
masyarakat. Taman kota sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Surabaya saat ini masih belum cukup, sesuai
peraturan bahwa luas RTH adalah 30% dari luas keseluruhan kawasan. Ketidakcukupan ruang terbuka tersebut
dapat menghasilkan masalah lingkungan maupun sosial. RTH merupakan bagian dari penataan ruang kota yang
berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan kota, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau pemakaman,
kawasan hijau jalur hijau dan kawasan hijau pekarangan. Banyak fungsi dan manfaat RTH yang dapat diberikan
terhadap perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan, ataupun dalam mempertahankan kualitas yang baik.
Dimana taman dan jalan raya yang berisi vegetasi tidak hanya berfungsi estetis tapi juga ekologis. Sehingga
dapat mewujudkan penataan lingkungan kota Surabaya yang bersih, sehat, hijau dan nyaman. Mengingat satu
taman / jalan raya bisa berhias puluhan vegetasi yang berpotensi, maka penelitian inventarisasi jenis tanaman
palem hias yang terdapat dibeberapa taman kota dan jalur hijau Surabaya menarik untuk dilakukan. Hasil
penelitian pada 11 taman kota dan 7 jalan protokol tedapat 20 jenis palem yang dominan yaitu Veitchia merillii,
Ptycosperma sp. dan Livistona chinensis.