Perilaku rumah tradisional "Joglo" terhadap gempa

Rumah tradisional Jawa terletak di daerah gempa III (gempa sedang), terhampar dari Banyuwangi sampai Cirebon. Rumah tradisional Jawa berwujud Joglo secara bentuk dan konstruksi dianggap sebagai master piece rumah tradisional Jawa, yang terkesan berat dengan struktur rong-rongan (umpak-soko guru-tumpang sari) sebagai penahan beban lateral. Apabila terjadi gempa struktur kayu rong-rongan rumah Joglo dipandang sebagai struktur inti (core in frame) yang akan menahan gaya lateral, didukung oleh fleksibilitas, redaman, stabilitas, elastisitas, daktilitas, kehiperstatisan kayu dan konstruksi. Sistem tumpuan yang bersifat sendi dan atau rol, sistem sambungan lidah alur, konfigurasi soko-soko emper terhadap soko guru dan kekakuan soko guru oleh tumpang sari/brunjung dipandang sebagai kesatuan sistem earthquake responsive building. Hasil pengujian model struktur rong-rongan terhadap getaran gaya gempa dengan horizontal slip table, menunjukkan bahwa sistem pembebanan yang diterapkan di rumah Joglo menyumbang kestabilan, pada gempa frekuensi tinggi dan akselerasi rendah-tinggi. Pada getaran gaya gempa berfrekuensi rendah dan akselerasi rendah-tinggi, sistem pembebanan membuat model lebih banyak mengalami deformasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, struktur rumah Joglo aman untuk daerah zona gempa 3 (apabila sistem tumpuan dibuat jepit).

YULIANTO P. PRIHATMAJI Unknown Universitas Kristen Petra Indonesian eDIMENSI Journal Unknown Dimensi Teknik Arsitektur, Vol. 35, No. 1, Juli 2007: 1-12; Yulianto P. Prihatmaji (NA00000579) Unknown

Files