Kondisi cacat yang paling banyak dijumpai pada proses pengecoran saluran keluar
teko adalah lubang saluran keluar pada ujung teko yang terlalu sempit bahkan tertutup
di akhir proses pengecoran. Banyak faktor yang mempengaruhi proses pengecoran ini
sehingga menyebabkan cacat tersebut. Kondisi cacat ini dapat direpresentasikan
dengan ketebalan dari produk cor saluran keluar teko. Pada makalah ini akan dianalisa
faktor yang paling signifikan mempengaruhi ketebalan saluran teko hasil cor.
Metode yang digunakan adalah metode desain eksperimen khususnya metode desain
faktorial untuk menentukan faktor-faktor yang signifikan serta kondisi optimumnya
dan metode response surface untuk mendapatkan model pendekatan untuk ketebalan
saluran teko sebagai fungsi dari faktor-faktor tersebut sehingga dapat diperoleh kondisi
keseluruhan yang paling optimal.
Dari analisa hasil eksperimen ini ditemukan bahwa faktor yang signifikan terhadap
ketebalan adalah temperature tuang, radius sprue dan holding time. Dapat pula
disimpulkan bahwa kondisi optimum dari factor-faktor tersebut adalah temperatur
tuang 475?C, radius sprue 29.6 mm dan holding time 8 detik yang menghasilkan
ketebalan sebesar 2.54 mm.